Blogger templates

Komunitas Blogger Kalimantan Selatan Blogger Banua

Monday 24 September 2012

SPF untuk Kulit di Indonesia

Foto diambil dari griyawisata.com
SPF untuk Kulit di Indonesia, dalam posting "Pentinganya Merawat Wajah" sebelumnya ada terkait sedikit dengan yang namanya SPF. Sun Protection/Protector Factor atau lebih dikenal sebagai SPF, adalah skala yang digunakan untuk menilai tingkat perlindungan yang mampu diberikan oleh cream yang kita pakai. Semisal SPF 15, ilustrasinya kulit terbakar 15 kali lebih lambat dibandingkan tanpa perlindungan. Semakin tinggi SPF yang dikandung maka semakin lambat kulit kita terbakar. Efek terbakar kita semua tau ya kulit menjadi memerah (untuk yang kulit putih) yang sesudahnya kulit menjadi lebih hitam. Nah kalau yang kulitnya sawo matang ataupun hitam nggak terlalu kentara ya efek perubahan warna merahnya, tau tau udah lebih hitam aja dari sebelumnya, dan yang jelas itu perasaan panas saat terkena sinar matahari. Nah kalau untuk kita yang di Indonesia? Mau tau pentingnya SPF ini untuk jenis kulit di Indonesia? lanjut aja bacanya :D


SPF untuk Kulit di Indonesia tidak sedemikian penting dibandingkan dengan kulit bule-bule alias orang kulit putih yang berada sekitaran eropa. Kenapa? Karena pigmen phaeomelanin dan eumelanin yang seimbang menyebabkan kebanyakan kita memiliki kulit yang sawo matang sampe cokelat agak tua. Ini merupakan perlindungan alami dari kulit kita untuk menahan sinar matahari yang memang jatahnya lebih banyak dibandingkan negara lain yang tidak dilewati garis khatulistiwa. Sehingga kalau mau menggunakan krim yang mengandung SPF bagi kulit wajah kita tidak usah malahan dihindari yang mengandung SPF tinggi. Cukup kisaran SPF 15 sampe 25. Kenapa harus dihindari? Karena (bedasarkan penjelasan dari dr. Indira P Tranggono, MBA, mesotherapist dari Ristra Institute) tinggi-nya SPF seperti SPF 50 ke atas, bukan malah menjadikan kulit anda putih namun menjadi lebih gelap karena melanin kita sudah menjadi perlindungan alami bagi kita yang memiliki kulit Indonesia (sawo matang)

Tapi sobat, kebanyakan kita, wanita berkeinginan tampil cantik yang agak salahnya cantik di sini cenderung di identikkan putih. Sehingga banyak perawatan yang dilakukan demi mendapatkan kulit yang putih. Terkadang melakukan pengelupasan dengan cara di peeling (semoga bisa menyinggung tentang Peeling di posting lainnya) atau menggunakan produk perawatan yang menyebabkan pengelupasan kulit demi menghasilkan kulit yang putih. Sayangnya perawatan seperti ini malah menjadikan kulit menipis bahkan rusak. Sehingga kulit tidak memiliki perlindungan alami-nya lagi, dan sinar matahari terserap dan menjadi flek. Hal ini juga menjadi perhatian dari Dr Retno Iswari Tranggono, SpKK pemilik house of Ristra. Memandang kerusakan kulit akibat perawatan yang menyebabkan terkelupasnya bagian kulit maka penggunaan SPF tinggi (50-keatas) akan lebih mencenderungkan penghitaman pada kulit bahkan yang lebih parah terbentuknya flek-flek pada kulit yang sudah rusak begini. Sehingga lebih diutamakan untuk mereka yang tinggal dan memang memiliki pigmen indonesia banget untuk menggunakan krim yang hanya ber SPF rendah (15-25) dan menghalangi UVA dan UVB. 

Karena tulisan ini juga berdasarkan pengalaman saya pribadi. Sempat berfikir untuk menggunakan krim pemutih, sudah malahan namun sayangnya terjadi kecelakaan yang agak mengerikan. Semoga saya dibesarkan hati untuk posting wajah saya di posting selanjutnya. :p

Dari keseluruhan penting bagi kita semua, untuk juga mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung anti-oksidan karena sedikit banyak ini akan membantu menghalangi terjadinya pemutasian genetik akibat paparan sinar UV. Oh ya anti-oksidan itu sangat penting untuk melawan radikal bebas yang sudah teramat banyak tersebar didalam makanan kita sehari-hari.

2 comments:

  1. hehe, salam kenal ya admin. adminnya cantik deh. Barawaan

    ReplyDelete
  2. makasee... berawaan jer hakunlah aku.. heehee begaya leehh...

    anu aku hanyar ja nge-blog nang rajin jadi maklumi ja mun masih seadanya :D

    ReplyDelete