Blogger templates

Komunitas Blogger Kalimantan Selatan Blogger Banua

Friday, 5 October 2012

Wisata Kuliner versi Anak kost

Sedikit sharing tentang sebuah hobby, hmm gak tau sih ya bisa dibilang lifestyle kah ini apa tidak, yang jelas masuk ke pengalaman deh, tapi pengen juga ke life style. Oke, hobby merupakan salah satu life style yang mempengaruhi kehidupan seseorang makanya artikel kali ini aku masukin di lifestyle juga. Yang suka wisata kuliner siapa hayoo?? ngacung sana!

Ini Wisata Kuliner versi Anak kost, kenapa? ya karena aku dan temen yang ini masih ngekost. Ceritanya anak kost kan kalau udah sibuk kuliah lebih memilih untuk makan diluar. Nah, sedikit banyaknya malah ada sebagian mereka yang suka berwisata kuliner. Tapi kita semua tau kan yag yang namanya anak kost kan semua serba terbatas tergantung sama kiriman nih. Jadi berwisata kulinernya
juga memiliki versi tersendiri. Menurut pengalaman saya pribadi wisata kuliner itu menegangkan. Iya beneran ini, SUMPAH. Secaraaku juga masih minta duit sama ortu kok. :p

Versi anak kost ini tentu sangat berbeda dengan yang namanya wisata kuliner yang sering ada di TV. Nah kalau saya pribadi, berwisata kuliner kadang sendirian kadang sama temen, tapi keseringan sama temen sih, pas jalan suka debat kan mau makan dimana akhirnya karena nggak terlalu laper maka memutuskan untuk berwisata kuliner. Oh ya dateng ke warung2 makan itu beda kayak dateng ke resto ataupun tempat makan siap saji. Sudah ada daftar harganya gitu. Mungkin beberapa ada yang memang memajang menunya dengan harganya tapi jarang banget. Kecuali mau nebalin muka sebelum pesan tanya setiap menu harganya berapa. Nah kalau kita udah niat wisata kuliner itu sih biasanya memilih untuk nggak nanya harga, biar wisatanya semakin menegangkan.

karena disitulah menariknya. beberapa kondisi ketika wisata kulineran bareng temen2 :
  1. Enak, Mahal.. yah kalau pasnya akhir bulan sih kadang ada perasaan nyesek gimana gitu yah, habis makan eh bayarnya seperti dirampok aja. tetapi ini jauh lebih mending dari kondisi kedua. yah gapapa lah mahal tapi memang bener enak
  2. Gak Enak, Mahal... ini nih yang bikin tegang, jadi setiap makan dalam kondisi wisata kuliner itu mau enak mau nggak enak mesti nyiapin mental buat bayar mahal. Ini serunya wisata kuliner, makannya menegangkan. 
  3. Enak, Murah... ini kebahagiaan banget, apalagi kebiasaan ekspektasi kita kalau enak pasti mahal, setiap ketegangan ketika menyuapkan makanan kemulut ketika makan hidangan itu terbayar dengan kebahagiaan bahwa lain kali bisa nih warung di datengin buat makan lagi disana, bukan hanya untuk sekedar kulineran. Aseli bahagia banget kalau kondisinya gini.
  4. Gak Enak, Murah, Seperti sebelumnya yang saya bilang, yang namanya wisataan kita selalu nyiapin mental buat bayar mahal. Nah pas dapetnya makanan gak enak hati ini semakin tegang nih, bakalan bayar mahal gak ya? itu pertanyaan berulang kali seliweran di kepala. Tapi rasanya pasti lega pas tau harganya murah, jauh lebih baik dari pada yang ke 2. 
  5. biasa aja, harganya juga biasa aja. ya harga standar. nggak ada yang spesial, nggak sakit hati, nggak nyesek, jadi cuma dapet sensasi menegangkannya. 
Sebenarnya ada kasus lagi, itu kan bila bayarnya di akhir dengan tidak tahu nominal menunya berapa. Nah ini kalau tau nominal menunya, mau murah mau mahal, kayaknya sama deh ya. Kondisinya kayak harap harap cemas gitu. Kalau mahal, ngedumel-dumel "awas nggak enak, tak timpuk" (gak beneran pasti, nggak berani gitu kan?). "semoga enak" "jangan sampe nggak enak pliss"... pas udah dateng makanannya kalau enak, makannya enak aja nyantai.. "ah sesuai aja". kalau yang dateng makanannya nggak enak, "malah semakin panjang tuh ayat ngedumelnya. Tapi semuanya tetap dinikmati, namanya juga wisatawan kuliner sejati meski versi anak kost.

Posting selanjutnya, insyaAllah lanjut besok ya, "Tempat makan yang berkesan disekitaran banjarbaru"

No comments:

Post a Comment